Cinta bukanlah pikiran dan perasan. Cinta bukanlah semata harapan dan keinginan, tetapi cinta adalah sebuah latihan kesabaran, sebab cinta itu memberi, cinta itu berkorban, cinta itu memaafkan. Cinta yang hakiki tidak dilalui dengan riang gembira dan senda tawa namun cinta yang hakiki adalah dengan peristiwa yang menguris dan berderai air mata, perit dan terluka agar kita mengerti bahwa sesungguh cinta yang hakiki hanyalah cinta kita kepada Allah, Sang Pemilik Kehidupan. Bagi mereka yang mengejar kebahagiaan dengan berharap akan bertemu cinta yang hakiki cubaan dan ujian yang berat adalah kehilangan. Kehilangan sesuatu yang bererti tentu saja membuat kita merasa sedih dan berduka. Terlebih kehilangan seseorang yang begitu kita cintai dan kita harapkan, bahkan seluruh hidup kita bergantung kepada kehadirannya, maka rasa perit dan terluka mengiringi kepergiannya teramat dalam dan tidak akan pernah terhapus dari ingatan kita. Setiap benda, peristiwa, jalan yang pernah kita lalui atau hal yang mengingatkan kita kepada orang tersebut membuat perit dan luka hati mengingati kembali kenangan.
Kenangan indah, hidup penuh semerbak harum mewangi bunga, bagai di taman surga tersimpan dalam ingatan kita. Cinta dan kasih sayang, kemesraan, menimbulkan kenangan manis tak terlupakan. Sementara disisi lain kecintaan di penuhi emosi, pertengkaran, menimbulkan luka yang teramat dalam. Setiap benda, tempat, peristiwa dengan orang yang kita cintai menimbulkan kenangan manis dan pahit juga perih. Itulah sebabnya ketika kita kehilangan orang yang kita cintai terjadi secara tiba-tiba, sama sekali tidak diduga dan tidak dikehendaki, jiwa kita memberontak, marah, tidak dapat menerima keadaan yang terjadi kerana ditinggalkan.
Sahabatku, kehidupan tidak hanya dipenuhi dg kegembiraan, terkadang derita menyapa. kita tidak bisa menolak perit dan luka dihati kerana kehilangan orang yg kita cintai, mau tidak mau kita harus menerima dan menghadapi duka serta melewati masa-masa yang sukar ditinggalkan orang yg kita sayangi. Sahabatku, carilah kebahagiaan dalam diri kita., Larilah pada Allah, menangis dan memohon pd Allah agar diberikan kekuatan dan kesabaran melewati masa-masa yang perit itu.
"Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dan Dia sebaik-baiknya pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, mereka tidak ditimpa satu bencana dan mereka mengikuti keridhaan Allah. Allah mempunyai karunia yang besar." (QS. ali Imran : 173-174).
By:
P/s:sabar..sabar..dan terus bersabar...
TRY TEKAN LIKE